Selasa, 12 Juli 2011

Kuliah Jadi Intelijen???

BANDUNG - Ingin jadi mata-mata handal seperti James Bond? Masuk saja ke Sekolah Tinggi Intelijen (STI).

Anggota Komisi 1 DPR Hilmi Fauzi menyebutkan, dibukanya STI untuk memberi kesempatan bagi warga sipil yang ingin berprofesi intel. "Mahasiswanya boleh dari mana saja, dari sipil seperti SMA misalnya," kata Helmi, kepada
 blogger di Unpar Bandung, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, STI didirikan Badan Intelijen Negara (BIN) sejak tujuh tahun lalu. "Persyaratan masuk juga seperti kampus umumnya," tambahnya.

STI lahir sebagai upaya pemerintah mendidik profesionalitas intelijen dalam negeri. "Diharapkan, intel kita jadi sesuai dengan prinsip profesionalitas. Adanya STI menunjukan bahwa ilmu intelijen bisa dipelajari," katanya.

Lewat STI, kata Hilmi, BIN menyiapkan kader-kadernya untuk menghadapi tantangan dunia intelijen ke depan. "Dunia terus berubah, kita perlu intel handal yang bisa menganalisis data yang akurat sebagai early warning dari suatu ancaman," terangnya.

Lewat STI, dia berharap bisa tersedianya kader intelijen terlatih, kapabel, dan menguasai ilmu dan praktik intelijen untuk merespons tantangan intelijen ke depan.

Pengamat intelijen dan juga Direktur Program Imparsial Al Araf menjelaskan, sudah saatnya BIN bekerja sama dengan kampus terbaik di Indonesia untuk merekrut intel dari warga sipil.

"Basis intelijen adalah intelegensia atau kecerdasan. Gagasan Universitas Indonesia yang mengusulkan supaya ada intelijen direkrut dari kalangan sipil itu bagus," ujarnya.

Bahkan, badan intelijen Amerika (CIA) merekrut anggotanya dari lima perguruan tinggi paling berkualitas di Amerika Serikat. Ini dilakukan AS karena mereka memerlukan mahasiswa cerdas untuk menjalankan misi intelijennya.

"Intelijen kerjanya mirip wartawan, mengandalkan kecerdasan. Bedanya intel tertutup, wartawan terbuka. Maka reformasi perlu dilakukan dengan sipilisasi intelijen," 

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Mengenai Saya

Blogroll

Hukum dan Keadilan

Hukum dan Keadilan
Hukum Rimba tetap Berlaku

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More